23.9.18

Menstuasi Terlambat Karena BB Turun dan Naik Drastis


Udah 3 bulan lebih gue gak menstruasi. Dari muda dan belia memang siklus menstruasi gue cenderung gak normal (gak lancar) kadang 30 hari, kadang 40 hari, 45 hari bahkan 50 hari. tapi sejak menikah, makin parah.Gue pake applikasi di smartphone untuk nyatetin siklus gue yang gak normal. (nama apps nya FLO)

Bulan bulan pertama setelah menikah siklus menstruasi gue cenderung normal 42 hari, lalu bulan depannya 47 hari. bulan berikutnya 76 hari yang mana telat sebulan dari biasanya. Sebelum menginjak 76 hari sekitar bulan Febuari dan siklusnya masih 60 harian itu gue panik, namanya baru married, jadi berharap positif, gue test pack 3 kali dan masih negatif akhirnya gue memutuskan ke dokter kandungan untuk periksa. 

yang gue pilih BWCC yang di bintaro untuk USG transv. Ini USG transv gue kedua, (sebelumnya cek keputihan yang habis married kok parah banget (penasaran apa jangan jangan jagoannya suami mengandung tetanus yang membuatku pektay. hahahah becandaa yeobooo))

Saat di cek dokternya bilang kondisi rahim normal, ga ada masalah. (dari USG pertama hasilnya begini)
Gue tanya "apa karena saya kegendutan ya dok? berat saya naik lumayan jauh dari sebelum married."
Di USG  gue banyak nanya, karena dia jelasin yang dilayar gue ga paham apa yang doi tunjuk (mohon maklum). "sel telur nya gimana dok, bagus gaa?" dia bilang "cenderung kecil sih ya, tapi masih aman kok, , kamu mesti olah raga dan turunin BB 10% dari berat sekarang."
Akhirnya dokternya kasi obat supaya cepet menstruasi, tapi dokter bilang pola hidup harus di ubah, karena pake obat terus gak bagus dan nanti jadi kebiasaan.

Beberapa minggu kemudian setelah obatnya habis sekian lama, akhirnya gue menstruasi juga. Nungguin mens rasanya kaya nunggu gajian yang gak kunjung turun ye kaan..

Bulan depannya Mei Akhir menstruasi gue kembali normal dengan siklus 46 hari

Lalu masalah muncul kembali, dari bulan Mei selesai dapet hingga saat ini September Akhir, gue belum menstruasi juga. (siklus 118 hari yang mana uda telat 72 hari dari semestinya) gak tau lagi betapa stressnya gue, makan dikit, makan malem jarang, sarapan nge-teh doang, lari 30 menit tiap pagi, BB gak turun malah segituuu aja. naik dikit dikit.

Yang bikin stressnya karena badan makin besar, perut makin buncit, dikira hamil.
Kalo iya kan happy bangett, ini ngga, udah testpack 3 kali ya negatif, cuman gemukan aja..
Tapi pergi kemana aja pasti ada aja netijen super baik yang berharap aku lekas isi, di tunjuk perutnya atau di elus perutnya, "udah isi ya cil?" , "gemukan cil, isi ya? " " uda berapa bulan cillll?"
Akhirnya gue jawab, "iya barusan isi bakmi :)) " dengan hati terpotek potek.. 

Akhirnya gue memutuskan cek lagi, tapi kali ini pindah ke rumah sakit Citra Ananda di ciputat bersama Dr Ivander sesuai rujukan temen gue , Rani.

Saat USG dokternya jelasin dengan sangat jelas , gue masih paham yang dia omongin dan  gue ngerti apa yang dia tunjuk di layar (USG Sebelumnya gue gapaham )
dan Dokter bilang posisi rahim gue kebalik dan ada hal hal lain yang membuat gue agak ketar ketir tapi dokternya santai aja, ( lah kok dua kali USG katanya normal, ini kebalik)
tapi dokter mau urusin hal hal tsb after menstruasi lancar, baru kalo mau program program lainnya..
Dokter juga bilang belum dikategorikan PCO, tapi kalau gak di perbaiki pola hidupnya bisa ke PCO.

Akhirnya gue cerita kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan naiknya berat badan gue dan merusak siklus menstruasi gue ini.
Sebelum married berat gue 58 lalu karena mau pake gaun, gue diet. Olah raga dan kurangin makan akhirnya berat gue turun dalam waktu cepaat (dibantu obat yang buat jadi ga nafsu makan) akhirnya turun jadi 54 kg.
Nah yang jadi masalah bukan obatnya, tapi karena turun drastis dalam waktu singkat membuat tubuh gue merasa ini badan butuh asupan. Akhirnya segala sesuatu yang gue makan diserap tubuh dan membuat berat badan naik berkali kali lipat. (istilahnya, makan kerupuk aja BB gue naik)
sekarang berat gue 64, yang mana naik 10 kilo dari wedding day dalam waktu 8 bulan saja. :')

Hal itu yang ngerusak siklus menstruasi. (jadi inget dulu diet mayo turun 4 kilo beberapa bulan kemudian naik 8 kilo )

Si dokter charming tanya, Mau dikasi obat supaya segera menstruasi atau mau ubah pola hidup? gue memutuskan mau ubah pola aja, walau gue tetep kekeuh kalo makan gue dikit dan ngemil gue jarang dan udah berusaha olah raga, jadi gue gatau knapa tetep naik jugaaa.
Dokter kasi obat Metformin yang mana obat diabetes, diminum 2x1 untuk menekan nafsu makan gue. Semogaa setelah ini siklus menstruasi bisa beranjak menjadi normal dan jadi sehat. Kurus itu bonus, tapi semoga bonus segera di turunkan!!!


Soal Rahim Kebalik, saat tau hal tersebut hati gue ancur, mewek depan suami. lebay mungkin yaa. Walau dokter bilang sulit punya anak itu mitos (karena banyak yang berhasil). Walau suami juga support dalam segala hal dan tetep semangatin,
tapi dalam hati terdalam gue takut mengecewakan orang sekitar, orang tua, mertua, yang mungkin berharap lekas punya cucu. walau mereka selalu kasi wajah support yang besar.
Disamping itu kata kata netijen kadang suka nyelekit, gak liat keadaan, dan gampang dalam ngomong sesuatu.

Puji Tuhan punya suami berfikir positif, Percaya sama Waktunya Tuhan,
Dia akan memberi pada waktunya, ketika kita bener bener siap, secara mental, secara financial.
Puji Tuhan punya suami yang berfikir pernikahan itu bukan soal punya anak, tapi bertumbuh, berkembang, dewasa, menua bersama dan saling mengasihi, dan Anak itu merupakan bonus yang Tuhan tambahkan dalam keluarga.

kalo lagi waras, otak bisa inget kata kata suami, tapi kadang kalo lagi sumeng, kata kata netijen suka bikin down lagi :D 

sejujurnya ku ingin lari yang jauh

No comments:

Post a Comment